Wednesday 16 September 2015

Jokovic Menang, Uniqlo Naik Daun



HiBola – Kemenangan petenis tunggal putra asal Serbia, Novak Djokovic, di turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka 2015, rupanya berbuntut panjang. Tak cuma mengatrol peringkat dunia dan menambah koleksi gelarnya, kesuksesan Djokovic naik podium kampiun juga memberi keuntungan berlipat ganda kepada brand apparel Uniqlo yang mendukungnya dari sisi penampilan.


Dilansir Business Insider, produsen fashion asal Jepang itu menjadi brand paling untung di gelaran AS Terbuka 2015. Mengalahkan merek-merek olahraga papan atas, seperti Nike dan Adidas, yang gagal mengantar atlet utama mereka menjadi juara.


“Gelar Djokovic memastikan penjualan Uniqlo mengalami kenaikan. Terutama untuk apparel yang dipakai Djokovic di AS Terbuka tahun ini. Rencananya, Uniqlo akan merilis koleksi baju tanding Djokovic akhir pekan nanti. Strategi tersebut jelas menjadi pendorong penjualan, mengingat banyaknya penggemar Djokovic, dan tingginya keinginan para fans untuk memiliki sesuatu dari Djokovic,” tulis Business Insider.


Namun begitu, secara keseluruhan, Nike dan Adidas tetap berada di posisi tiga besar penjualan sepanjang tahun. Sementara brand Under Armour, yang mensponsori petenis Inggris Raya, Andy Murray, secara mengejutkan mampu menyalip tempat Adidas di urutan kedua.


Seperti halnya cabang olah raga lain, tenis juga menjadi arena terbaik para produsen apparel olahraga untuk tampil sebagai ‘juara’. Dan demi mewujudkan ‘kemenangan’ merek dagang tersebut, tawaran nilai kontrak fantastis pun jadi salah satu syarat.


Rafael Nadal misalnya. Meski prestasinya terus menurun sejak musim kompetisi 2014 lalu, ‘nilai jual’-nya sebagai atlet masih tetap dihargai Nike sebesar 10 juta dollar AS atau sekitar 144 miliar rupiah.


Padahal, tahun ini Nadal cuma bisa menjuarai tiga turnamen. Itu pun hanya turnamen kelas kedua, yang menghasilkan 250 poin dan 500 poin sebagai hadiah juara. Kalah telak dari Djokovic, yang sukses merengkuh tiga titel grand slam, Australia Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka, plus runner-up di Prancis Terbuka.


Imbasnya pun signifikan. Berdasarkan hitung-hitungan ekonomi dan bisnis, kesepakatan Nike dan Nadal tergolong sebagai kerugian besar. Sebaliknya, Uniqlo jelas berada di urutan teratas.


Hanya, dengan status produsen fashion daily wear, bukan fashion sport, Uniqlo tetap belum bisa mengimbangi ketenaran merek Nike, Adidas, atau Under Armour.


Selain soal desain apparel, kombinasi nama-nama kondang, seperti Serena Williams, Maria Sharapova, Roger Federer, plus Nadal, masih jadi buruan utama para penggila fashion sport. Meski keempatnya gagal meraih gelar di turnamen grand slam terakhir.


Demikian juga dengan Adidas, yang pada AS Terbuka 2015 mendapat ‘bantuan’ kemenangan besar petenis Italia, Flavia Pennetta.





Jokovic Menang, Uniqlo Naik Daun

0 komentar:

Post a Comment